Apakah sebutan dari makanan penutup yang bentuknya kotak atau melingkar, dipanggang, isiannya lembut, toppingnya berwarna warni, rasanya manis, dan sering dinikmati bersama-sama? Apapun bentuk dan kombinasinya, orang cenderung akan menyebutnya sebagai kue. Padahal semua punya sebutan dan formulanya masing-masing, termasuk di antaranya adalah sponge cake yang menjadi resep hari ini.
Memangnya Sponge Cake Itu Seperti Apa?
Sebetulnya tidak mengherankan kalau kebanyakan orang mengenal makanan yang satu ini dengan sebutan cake. Inipun lumrah terjadi pada aneka macam pastri seperti croissant dan sejenisnya, yang oleh beberapa orang disebut sebagai roti. Sebenarnya ini masuk akal, tapi kurang tepat. Tapi kali ini fokuskan dulu pada sponge cake, yuk, sebelum kita membahas jenis pastry lainnya.
Sponge cake sebenarnya adalah kue jadul dari Eropa yang muncul sejak abad ke-16. Berawal dari Italia dan dipopulerkan di Inggris, dulunya sponge cake tidak mengembang seperti sekarang dan hanya berbentuk seperti cookie. Namun baru di abad ke-18 sponge cake berubah bentuk sesuai definisinya – ringan, lembut, dan teksturnya yang seperti spons.
Lantas, apa yang menyebabkan bentuk sponge cake berubah? Penemuan loyang kue modern adalah salah satu alasannya, namun teknik mengocok telur juga menjadi kuncinya. Ini dikarenakan telur yang dikocok akan mengambil udara dari luar dan menjadikannya mengembang. Saat dipanggang, udara dan uap air akan menjadikan volume kue semakin membesar. Kehadiran baking powder juga akan memperbesar volume karena mendorong produksi CO2. Kombinasi semua teknik, bahan, dan alat-alat ini akhirnya membentuk karakteristik sponge cake yang kita kenal sekarang.
Perimbangan Bahan Pembuatan Sponge Cake
Setidaknya ada empat aturan yang perlu dipenuhi agar sponge cake yang dihasilkan sesuai secara bentuk, tekstur, dan rasanya. Resep dari Masak Apa Hari Ini sudah memperhatikan kaidah-kaidah tersebut dan telah diujicobakan, sehingga siapapun tidak perlu khawatir saat membuatnya.
Pertama adalah berat gula haruslah sama atau melebih berat dari telur. Kedua, total berat dari cairan, atau dalam hal ini adalah Buavita Orange, dan termasuk juga telur, haruslah lebih besar daripada berat dari gula. Ketiga, berat dari tepung teriga harus kurang dari berat gula ataupun berat telur. Terakhir, total berat dari telur dan tepung terigu harus melebihi berat dari gula dan cairan. Ternyata, ada hal-hal khusus yang harus dipenuhi agar dessert yang ingin kita buat di rumah menjadi mantap hasilnya. Semakin menarik untuk dicoba, bukan?
Kalau begitu, akhir pekan menjadi waktu yang pas untuk menguji kebolehanmu dalam membuat sponge cake jeruk ini. Jangan lupa tambahkan es krim pada saat penyajian nanti. Pasti seisi rumah ingin nambah terus, deh!
Bahan
Pelengkap
Cara membuat
Panaskan oven pada suhu 160 ° C. Sisihkan.
Ayak bersama tepung terigu dan baking powder.
Pisahkan kuning dan putih telur. Sisihkan bagian kuningnya.
Kocok putih telur menggunakan mixer kecepatan tinggi sambil dimasukkan gula pasir sebanyak 75 gram secara bertahap. Kocok hingga mengembang (soft peak) . Sisihkan.
Kocok kuning telur bersama sisa gula pasir menggunakan mixer kecepatan tinggi hingga mengembang dan berjejak (saat mikser diangkat, adonan bertekstur foamy dan berjejak) . Turunkan kecepatan mixer, Tambahkan Buavita Orange dan tepung terigu secara bertahap dan bergantian atau berselang seling sambil dikocok terus hingga tercampur rata. Tambahkan, orange zest dan ekstrak vanilla, kocok rata.
Ambil 1/3 adonan putih telur, aduk lipat bersama adonan kuning telur hingga rata. Tuang sisa adonan putih telur, aduk lipat kembali hingga rata.
Tuang ke dalam cetakan loyang tulban mini atau loyang bolu mini atau loyang muffin yang sudah diolesi margarin.
Panggang sponge cake dalam oven panas selama 20 menit atau hingga matang. Keluarkan dari dalam oven. Biarkan sebentar, keluarkan dari dalam loyang.
Sajikan bersama Wall’s Classic Vanilla Ice Cream.
Produk