Satu lagi masakan jadul dari kota Solo yang akan menambah koleksi resep kamu di rumah. Masak Apa Hari Ini memperkenalkan sate kere, sebuah hidangan dengan nama yang unik dan punya cerita perjuangan masyarakat di era kolonial. Apakah kesamaannya dengan makanan daerah lainnya dengan latar belakang tersebut? Simak dulu, yuk, sebelum mulai memasak!
Sate Kere dan Kuliner Masa Lampau Indonesia
Kalau kamu sedikit banyak mengikuti cerita-cerita yang hadir di Masak Apa Hari Ini soal kuliner tempo dulu, setidaknya ada satu kesamaan yang bisa ditemukan di antara masakan-masakan tersebut. Apakah kamu bisa menebak apakah itu? Ya, betul, didera banyak kekurangan, masyarakat negeri ini dahulunya berjuang untuk bisa makan sehari-harinya. Salah satunya adalah dengan berkreasi menggunakan bahan makanan yang tersisa. Kalau warga Betawi berkreasi dengan menggunakan daging iga sehingga terciptalah soto tangkar, atau warga Jawa Barat dengan macam-macam ampas sehingga lahirlah oncom, maka rakyat kota Solo menggunakan tempe gembus untuk menciptakan sate kere.
Pernah mencoba makanan yang disebut tempe gembus? Berbeda dengan tempe segar yang biasanya dikonsumsi, tempe gembus khusus dibuat dari ampas kedelai yang sudah diolah. Ampas ini kemudian difermentasi cukup lama dan dibuat menjadi tempe yang kelasnya lebih merakyat. Selain tempe gembus, warga juga mengumpulkan bahan-bahan sisaan lainnya seperti jeroan sapi untuk kemudian semua diolah menjadi hidangan sate dengan sambal kacang.
Karena hanya menggunakan “bahan sisaan” inilah maka masakan tersebut dinamai sate kere, alias sate untuk orang-orang berkekurangan. Sebuah fakta sedih dari kondisi di masa lalu, namun jangan salah, sate kere kini menjadi jajanan di kota Solo yang diincar dan dinikmati semua kalangan! Itulah hebatnya makanan Indonesia, berawal dari kekurangan di masa lalu maka lahirlah kreativitas, dan di masa kini justru warisannya menjadi sesuatu yang legendaris!
Makanan Kota Solo Lainnya yang Patut Dicoba
Nah, kalau kamu tertarik menggali lebih dalam mengenai resep-resep dari Kota Batik, maka Masak Apa Hari Ini adalah gudangnya! Dari yang kental nuansa tradisionalnya hingga warisan pengaruh kolonial, kota yang satu ini tidak pernah kekurangan bahan. Sebut saja misalnya nasi liwet yang selalu jadi primadona dari pagi hingga malam. Kalau kamu main-main ke Pasar Gedhe, pastikan untuk menikmati nasi liwet untuk sarapan dan juga tahok alias kembang tahu yang hangat menyegarkan. Pulangnya, jangan lupa beli lenjongan atau jajanan manis khas kota ini!
Untuk yang gaya-gaya kolonial, pastinya kamu perlu mencoba selat Solo dan juga galantin. Lalu ada juga sosis Solo yang tak ketinggalan seru saat dibawa sebagai bekal untuk piknik di daerah Tawangmangu. Ah, berlibur ke daerah sana selalu saja ada oleh-oleh cerita yang bisa dibahas begitu sengit, apalagi kalau bertemu teman sesama penggemar pesiar kulineran!
Kembali ke cerita sate kere, pastinya hidangan ini akan jadi sesuatu yang baru untuk keluarga. Kapan lagi menikmati sate yang menggunakan bahan-bahan unik seperti ini? Pastinya tak kalah lezat dan dengan resep ini, siapapun bisa membuatnya di rumah! Selamat mencoba!
Bahan
Sambal kacang
Bumbu halus
Cara membuat
Sambal kacang: Haluskan semua bahan kecuali air dan santan. Siapkan air dan santan dalam panci. Masukkan sambal kacang. Masak di atas api kecil hingga mendidih. Angkat. Sisihkan.
Masak air kelapa, daun salam, lengkuas, asam jawa, dan bumbu halus di atas api sedang sambil sesekali diaduk hingga hampir mendidih. Masukkan tempe, hati sapi, dan kikil. Tambahkan Bango Kecap Manis, aduk perlahan hingga tercampur rata. Masak hingga meresap dan airnya menyusut. Angkat. Diamkan hingga tidak panas.
Tusukkan tempe, hati sapi, dan kikil secara terpisah ke tusuk satai.
Panaskan grill pan atau wajan antilengket. Panggang sate sambil diolesi dengan sisa bumbu hingga kecokelatan. Angkat.
Sajikan sate dengan sambal kacang.
Produk









