Mangkuk berisi buras.

Resep Buras, Pelengkap Segala Masakan Khas Sulawesi Selatan

Seperti halnya lontong, berkat buras, kita bisa menikmati segala masakan istimewa dari Makassar. Yuk, coba cara membuatnya di sini!
Mangkuk berisi buras.
Rian Farisa | Jun 25, 2022

Untuk kamu penggemar ragam masakan enak khas Sulawesi Selatan, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya buras. Jika di Jawa, lauk biasa dinikmati dengan nasi putih, ternyata kalau di Makassar, mereka lebih memilih untuk memadankannya dengan buras. Yuk, ketahui lebih dalam tentang makanan yang sekilas berbentuk seperti lontong ini. Setelah membaca ini, kamu bakal bisa membedakannya dengan lontong dan bahkan bisa membuatnya di rumah!

Mengenal Buras

Ada yang menyebutnya buras, ada juga yang menyebutnya burasa. Keduanya sama saja dan lebih populer di dunia kuliner Sulawesi maupun Kalimantan. Sedikit berbeda dengan lontong yang dikenal di seluruh negeri, ataupun ketupat yang biasa dijumpai saat hari raya. Lantas dari bentukannya yang mirip dan sama-sama dibuat dari nasi yang dikukus, apa bedanya buras dengan teman-temannya ini, ya? Ini seperti cerita membedakan urap, trancam, lawar, dan gudangan yang pernah Masak Apa Hari Ini bahas.

Untuk buras, proses awalnya adalah nasi yang dimasak hingga setengah matang bersama santan. Ada yang menambahkan parutan kelapa, ada juga yang tidak. Karenanya, setelah dikukus hingga matang, buras memiliki cita rasa yang gurih. Tradisionalnya, buras disantap bersama coto Makassar ataupun pallubasa, yang ternyata memang aslinya jarang dinikmati bersama nasi. Sementara itu, lontong biasanya dimasak tanpa menggunakan santan dan biasa dipadankan dengan hidangan yang lebih populer di Jawa seperti kupat tahu. Berbeda dengan fungsi buras, lontong lebih sering diolah menjadi camilan dengan isian seperti oncom, daging, ataupun sayur. Kemudian ada juga ketupat yang secara bentukan saja sudah berbeda dan berfungsi sebagai pengganti nasi untuk banyak hidangan berkuah.

Tips Sukses Mengolah Buras

Mengolah santan memerlukan kesabaran dan konsistensi. Setidaknya selama satu jam ke depan saat memasak buras, kamu diharuskan untuk mengaduk santan dari waktu ke waktu agar tidak pecah. Apakah artinya santan yang pecah? Ini terjadi karena air dan lemak terpisah sehingga menjadikan santan terasa hambar. Selain itu, tak perlu menggunakan api terlampau kecil juga saat proses memasak nasi dengan santan, cukup gunakan api sedang saja dan teruskan mengaduk secara konsisten.

Saat nasi mulai matang dan santan sudah sekitar 90% meresap atau terlihat mulai mengering, kamu bisa opsional meneruskan memasak dengan menggunakan api kecil dan tutup wajan selama 5-10 menit. Di tahap ini kamu juga bisa memilih untuk mulai membentuknya menjadi seperti lontong dan membungkusnya dengan daun pisang. Kalau kamu memilih untuk meneruskan proses memasak, pastikan untuk tidak lupa mengaduknya karena di titik ini justru musuh terbesarmu adalah nasi yang menempel pada wajan. Untuk mengantisipasinya di awal, kamu perlu menggunakan wajan antilengket. Tapi bila kamu ingin nasi benar-benar menyerap santan secara maksimal, maka tetap proses pengadukan perlu untuk dilakukan sebelum dan sesudah wajan ditutup.

Sebelum dikukus atau direbus, buras biasanya dibungkus dengan rapi dulu dengan daun pisang kepok dan kemudian diikat tali rafia. Ini bertujuan agar buras benar-benar tertutup rapat sehingga air tidak mencampuri isiannya dan menyebabkannya menjadi lembek. Kemudian apabila kamu memilih untuk merebusnya menggunakan panci presto ketimbang mengukusnya, pastikan untuk membaca kelebihan dan kekurangan penggunaan panci presto dari Masak Apa Hari Ini, ya. Yang jelas, saat selesai menggunakannya kamu perlu menunggu hingga uap sisaan benar-benar habis sebelum membuka pancinya. Ini penting diperhatikan agar menghindari kamu dari resiko.

Bagaimana dengan cerita dan tips membuat kali ini? Jangan lupa untuk follow dan like akun Instagram milik Masak Apa Hari Ini dan dapatkan beragam inspirasi untuk kegiatan kamu sehari-hari di dapur! Selamat memasak!

Bahan

6
Porsi

400
g beras pulen
800
ml air
2
lembar daun salam
1
batang serai
65
ml santan instan
½
sdt garam

Cara membuat

1

Masukkan beras, air, santan, garam, dan Royco Kaldu Ayam Spesial ke dalam panci atau wajan antilengket, aduk rata.

2

Tambahkan daun salam dan serai. Masak sambil sesekali diaduk hingga airnya terserap habis. Angkat. Tutup wajan selama 10 menit. Tumbuk nasi menggunakan cobek agar buras lebih cepat lunak.

3

Siapkan daun pisang.

4

Ambil 2 lembar daun pisang, tumpuk, letakkan di atas talenan. Beri 3 sdm nasi ke atasnya. Bungkus dan lipat membentuk persegi. Ulangi proses serupa pada sisa nasi hingga habis.

5

Ambil 2 buah buras, tempelkan kedua sisi buras (bagian lipatan), kemudian ikat dengan tali plastik. Ulangi proses serupa hingga buras habis.

6

Kukus buras dalam dandang panas selama 50-60 menit. Angkat. Sajikan.

Produk

Royco-Ayam Spesial
Royco Kaldu Ayam Spesial