3 Tempat Wisata Kuliner Jogja dan Solo Hadir di FJB 2019

3 Tempat Wisata Kuliner Jogja dan Solo Hadir di FJB 2019
Tim MAHI |
Favorit:
Sebarkan:

Belum wisata kuliner Jogja kalau belum menikmati Sate Klatak. Begitupun di Solo, belum lengkap perjalanan kalau belum menikmati Tengkleng serta Nasi Liwet-nya yang khas. Pada pagelaran akbar Festival Jajanan Bango 2019 yang lalu, setidaknya ada tiga wakil legendaris yang datang dari wilayah Jogja dan Solo. Masak Apa Hari Ini ingin sedikit bercerita tentang mereka.

1. Sate Klatak Pak Pong

Wisata kuliner Jogja, sate klatak dengan kuah kari.
Sate klatak semakin lezat dengan kuah karinya. (Foto: Shutterstock)

Berawal dari ketekunan sang kakek yang berjualan di era 1960an, Pak Pong kini adalah salah satu kedai sate klatak terbesar di Imogiri, atau tepatnya di bagian selatan kota Yogyakarta. Padahal dahulunya sang kakek memikul dagangannya dengan berkeliling kampung dan mangkal di pasar-pasar ataupun saat pertunjukan wayang. Uniknya, Pak Pong lebih tertarik meneruskan usaha sang kakek ketimbang usaha ayahnya yang bergerak di bidang perbengkelan.

Tahun 1997, Pak Pong memulai proses pewarisan usaha kakeknya ini dan menetap. Pada tahun 2007, usahanya sudah memiliki lokasi tetap yang baru dan eksis hingga sekarang. Meskipun awalnya hanya dikenal berjualan gulai dan tongseng, popularitas sate klatak malah lebih merajai. Itulah sebabnya begitu banyak kedai yang lebih memilih memberikan nama sate klatak pada usahanya di wilayah Imogiri. Bagi yang tertarik wisata kuliner Jogja di akhir pekan, bersiap saja untuk mengantri agak lama. Maklum, popularitas Sate Klatak milik Pak Pong sudah dikenal hingga jauh di luar kota Jogja.

2. Tengkleng Klewer Bu Edi

Wisata kuliner Jogja dan Solo yaitu tengkleng.
Tengkleng, pedas dan nikmat khas dari kota Solo. (Foto: Shutterstock)

Makanan rakyat yang dikenal dengan nama tengkleng ini konon sudah hadir sejak zaman kolonial dahulu. Rakyat jelata yang memang tidak memiliki akses menikmati bagian daging, hanya bisa mengkaryakan bagian sisa seperti kepala kambing, kaki, tulang, mata, serta jeroan. Namun jadilah sebuah sajian legendaris yang begitu lezat, kaya rasa, dan terkenal seantero Nusantara. Salah satu pengusungnya yang paling populer adalah Tengkleng Klewer Bu Edi di kota Solo.

Pada tahun 1971, nenek Bu Edi sudah mulai berkeliling Pasar Klewer untuk berjualan tengkleng. Hingga akhirnya di tahun 1980an, beliau memilih untuk menetap di lokasi yang kini menjadikannya legendaris. Tengkleng Klewer kini sudah dikelola oleh generasi keempatnya yaitu Sulastri, dan Bu Edi sendiri memilih untuk lebih berperan di bagian dapur. Seharinya mereka bisa menjual lebih dari 300 porsi tengkleng dan menghabiskan 70 kepala kambing. Pada FJB 2019 yang lalu, antriannya begitu panjang dan bagi para pencinta kuliner, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan!

3. Nasi Liwet Bu Wongso Lemu

Wisata kuliner Jogja dan Solo, Nasi Liwet Solo.
Nasi liwet Solo, cocok untuk sarapan ataupun makan malam. (Foto: MAHI)

Lewat enam dekade dan kedai sederhana nasi liwet ini sudah terkenal di seantero negeri. Tersaji dalam pincuk daun pisang, nasi gurih ini diiringi aneka lauk yang kaya rasa seperti ayam suwir, sayur labu siam, telur pindang, hingga yang paling khas adalah kehadiran telur areh. Banyak juga yang memilih untuk menambahkan satu potong bagian ayam lagi untuk kenikmatan yang semakin tak tertandingi.

Tahun ini Nasi Liwet Bu Wongso Lemu hadir mewakili kuliner Jawa Tengah bagian selatan ini bersama satu kontingen dari Jogja. Meskipun kali ini tidak banyak yang hadir dari wilayah ini, namun dapat dipastikan bahwa yang hadir adalah pilihan-pilihan prima dan tentunya legendaris. Dalam waktu yang singkat saja, gerai mereka di FJB 2019 langsung dipenuhi para pencinta makanan kaki lima kebanggaan warga Indonesia.

Bagaimanakah pengalaman kemarin di FJB 2019? Tentunya tidak ketinggalan dong menyambagi tiga ikon wisata kuliner Jogja dan Solo yang tenar ini?

Artikel terbaru