FJB 2019, Cerita dari Festival Kuliner Terbesar di Indonesia

Festival kuliner yang ramai dikunjungi.
Tim MAHI |
Favorit:
Sebarkan:

FJB 2019, festival kuliner terbesar di Indonesia telah berakhir. Perhelatan akbar tahunan yang selalu dikunjungi puluhan ribu pencinta makanan sukses diadakan di Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Senayan pada tanggal 16-17 Maret yang lalu. Bertemakan “Kelezatan Asli, Lintas Generasi, Festival Jajanan Bango 2019 menghadirkan 80 lebih penjaja kuliner dengan sebuah misi yang sangat penting untuk kuliner Indonesia.

Festival kuliner dengan misi mulia

Semua diawali dari misi mulia Bango untuk melestarikan dan memajukan kuliner Indonesia dengan mempopulerkan dan menyejahterakan penjaja makanan tradisional. Dari 80 lebih peserta yang hadir, 10 diantaranya merupakan penjaja kuliner legendaris yang sukses melakukan regenerasi meneruskan usaha mereka. Bagi mereka, disediakan tempat khusus bagi para pengunjung yang ingin menikmati hidangan-hidangannya.

Festival kuliner FJB 2019 ramai dikunjungi para pencinta kuliner.
Inilah festival kuliner yang paling dinanti-nantikan setiap tahunnya. (Foto: Bango)

FJB 2019 sendiri tampil dalam suasana yang segar dan interaktif sehingga dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung, terutama generasi muda. Salah satu highlight-nya adalah kehadiran Galeri #KelezatanAsli Lintas Generasi. Di sinilah para pencinta kuliner bisa mendapatkan pengetahuan luas mengenai kuliner Indonesia dan pentingnya regenerasi penjaja kuliner agar makanan Indonesia bisa terus dinikmati.

Festival kuliner FJB tampilkan cungkring khas Bogor.
Cungkring Pak Jumat hadir di festival kuliner FJB tahun ini. (Foto: Bango)

Bango juga bermitra dengan dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah sebagai bentuk kolaborasi dalam memajukan pamor kuliner lokal di tingkat nasional maupun dunia. Kali ini, FJB 2019 mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Sebagai pionir festival kuliner Nusantara, FJB dipandang mampu memaksimalkan kiprah para penjaja kuliner asli Indonesia dalam mendorong kemajuan industri pariwisata Tanah Air.

Pelestarian kuliner langka Indonesia

Tahun ini, Bango menghadirkan tiga penjaja kuliner langka di tengah-tengah festival kuliner ini – di antaranya yaitu Bubur Ase Bu Neh, Sate Kuah Pak H. Diding, dan Cungkring Pak Jumat. Para pecinta kuliner diharapkan dapat mengenal ragam kuliner Indonesia yang kini semakin langka melalui kehadiran mereka. Tujuan lainnya adalah agar menunjukkan apresiasi terhadap jasa mereka yang menjaga khazanah kuliner Indonesia dari kepunahan.

Festival kuliner menghadirkan bubur ase.
Festival kuliner kali ini menghadirkan Bubur Ase Betawi Bu Neh. (Foto: Bango)

Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat mereka ini, Bango memberikan dukungan sebesar Rp 50.000.000,- untuk masing-masing penjaja kuliner langka tersebut. Peruntukannya akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka sehingga usaha kulinernya dapat terus berkembang dan berpotensi untuk diwariskan ke generasi berikutnya. Bango juga akan memberikan dukungan dalam bentuk promosi di media offline dan online untuk membantu memperkenalkan kuliner langka tersebut ke masyarakat.

Festival kuliner FJB 2019 menghadirkan sate kuah.
Sate Kuah Pak H. Diding menjadi bintang di festival kuliner FJB 2019. (Foto: Bango)

Bango juga mengumumkan gelaran program “Bango Penerus Warisan Kuliner 2019” yang tahun ini kembali dilaksanakan untuk ketiga kalinya. Program ini merupakan kompetisi yang bertujuan membantu para wirausaha kuliner di Indonesia dalam mengembangkan diri, mempopulerkan, dan melestarikan usaha mereka. Sepanjang bulan April hingga Mei 2019, Bango membuka kesempatan kepada para pengusaha kuliner di seluruh wilayah Indonesia untuk mendaftarkan usaha mereka melalui website www.peneruskuliner.com. Setelah proses voting dan penjurian, di akhir kompetisi, akan terpilih 5 (lima) pemenang.

Artikel terbaru