Mungkin banyak dari kamu yang belum akrab dengan rabeg atau masakan berbahan daging kambing khas Banten. Sekilas rabeg terlihat seperti semur daging kambing dengan kuah kehitaman dari daging yang dimasak lama bersama bumbu dan rempah. Sejatinya rabeg berbahan dasar daging kambing, namun kali ini aku ingin menyajikan daging sapi sebagai bahan utamanya.
Masakan yang kerap hadir di Hari Raya ini juga dikenal sebagai santapan para raja di Banten. Menurut beberapa sumber, rabeg diperkenalkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang menikmati hidangan ini sewaktu menjalankan ibadah ke Tanah Suci. Sang Sultan terpesona dengan hidangan berbahan daging kambing berempah khas salah satu kota di Kerajaan Arab Saudi, yaitu Rabigh. Sepulangnya dari Tanah Suci, ia meminta juru masak untuk memasaknya dan menamai sesuai nama kotanya. Nama rabeg kemudian dikenal berkat dialek masyarakat Banten.
Salah satu kunci kelezatan dari masakan ini adalah sumbangan rempah-rempahnya yang menyelimuti daging, yakni pala, cengkih, kayu manis, dan merica. Kamu wajib menyediakan semua rempah ini demi menghasilkan yang otentik. Supaya daging kambing yang dihasilkan meresap bumbu dengan sempurna, masak daging kambing beserta bumbu dan rempah di atas api kecil dan tutup wajan atau pancinya supaya air tak lekas menyusut.
Untuk versi daging sapi ini, kamu bisa menggunakan daging sapi beserta iga untuk menambah rasa sedapnya. Yuk, perkaya pengetahuan kuliner Indonesia di dapur dengan mencoba resep ini!
Bahan
Bahan
Cara membuat
Panaskan minyak, tumis bawang putih, bawang merah, daun salam, jahe, cabai merah, dan lengkuas hingga harum.
Masukkan daging sapi, masak hingga daging berubah warna. Tambahkan ubi jalar, garam, merica, gula merah, dan Bango Kecap Manis, aduk rata.
Tuang air dan air asam jawa. Masak hingga bumbu meresap dan kuah mengering. Angkat dan sajikan bersama pelengkap.