Mari Berkenalan Lebih Jauh dengan Kalori Makanan dan Cara Kerjanya!
Seringkali kita mendengar kata “kalori makanan”, bukan? Selalu saja muncul pertanyaan seperti, “Berapa banyak kalori pada makanan ini” atau “Berapa kalori yang terbakar dengan melakukan jogging 30 menit?” Tapi apa sih sebetulnya kalori itu? Serta berapa banyak kalori yang sebetulnya dibutuhkan oleh tubuh?
Kalori adalah satu cara untuk mencatat kebutuhan energi pada tubuh kita. Takaran idealnya adalah asupan energi yang seimbang dengan apa yang kita keluarkan. Kalau kita mendapatkan asupan energi lebih banyak daripada yang kita bakar, maka kelebihan itu akan disimpan sebagai lemak dalam sel-sel tubuh dan inilah yang menjadikan bertambahnya berat badan. Begitupun kebalikannya, bila kita membakar energi lebih banyak dari asupan maka yang terjadi adalah berat tubuh akan berkurang. Itulah sebabnya perlu untuk menghitung jumlah energi yang kita konsumsi dan yang kita pakai. Satuan yang dipakai itulah yang disebut dengan kalori.
Definisi kalori
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu kilogram air hingga 1 derajat Celsius adalah definisinya. Maka setiap yang kita konsumsi memiliki hitungannya atau ukuran seberapa banyak energi yang dimiliki makanan tersebut dalam ikatan kimiawinya. Energi tersebut dilepaskan saat kita mencernanya dan disimpan di molekul lain yang nantinya akan dipakai ketika tubuh membutuhkannya.
Energi ini dimanfaatkan dalam tiga cara oleh tubuh kita – sekitar 10% di antaranya digunakan untuk pencernaan, 20% untuk kegiatan fisik, dan sekitar 70% untuk mendukung fungsi dasar dari berbagai organ dan jaringan tubuh. Rata-rata wanita membutuhkan sekitar 2000 kalori dan laki-laki sebanyak 2500 kalori setiap harinya. Estimasi ini didasarkan juga pada faktor-faktor seperti berat badan rata-rata, kegiatan fisik, dan massa otot. Namun kita tidak bisa serta merta langsung mengonsumsi hingga sebesar itu dalam satu waktu.
Berbeda misalnya bila kita melakukan aktivitas fisik yang sangat berat seperti atlet, yang bahkan membutuhkan hingga empat atau lima kali lipat kebutuhan kalori makanan per hari sebagai contohnya. Lain halnya juga dengan ibu hamil yang juga membutuhkan kalori lebih ataupun manula yang lebih sedikit karena sistem metabolismenya sudah melambat.
Asupan kalori secara teknis
Menariknya, hitungan kalori pada label nutrisi yang terdapat pada produknya hanya mengukur seberapa banyak energi yang dikandung oleh makanan tersebut dan bukan seberapa besar energi yang akan kita dapatkan. Makanan berserat seperti sayuran atau gandum membutuhkan energi lebih banyak untuk mencernanya, sehingga bisa jadi kita hanya mendapatkan energi lebih sedikit. Contohnya adalah kadar 100 kalori makanan yang terdapat dari sayuran berserat bila dibandingkan 100 kalori makanan dari keripik kentang.
Selain itu ada juga variabel-variabel lain yang terdapat pada makanan, seperti protein atau nutrisi bermanfaat lainnya. Karena bila hanya memilih makanan berkalori tanpa nutrisi yang lengkap, bisa jadi kita hanya akan menggemukkan badan saja dan tubuh bisa-bisa kekurangan gizi. Rumitnya lagi, bisa jadi setiap orang juga mendapatkan jumlah energi yang berbeda dari makanan yang sama. Ini bisa dikarenakan oleh perbedaan level enzim pada tubuh, jumlah bakteri dalam saluran pencernaan, hingga ukuran usus yang berbeda.
Begitulah sekelumit cerita mengenai kalori dan cara kerjanya. Pada akhirnya yang terbaik tentunya adalah menjaga gaya hidup sehat dan memilih makanan yang lebih sehat dengan nutrisi yang mencukupi. Di antara yang bisa dipiliha terdapat pada bagian resep Masak Apa Hari Ini yang wajib untuk dicoba. Jangan lupa juga untuk membaca berbagai artikel-artikel lainnya yang bercerita soal pola hidup ataupun makanan sehat – misalnya seperti 5 Masakan Rendah Kalori yang Mengenyangkan. Selamat berpetualang dengan hidup yang sehat!