Jenis-jenis Cetakan Waffle dan Tips Merawatnya Agar Lebih Awet

Jenis-jenis Cetakan Waffle dan Tips Merawatnya Agar Lebih Awet
Valentina Limbong |
Favorit:
Sebarkan:

Ingin bikin sendiri waffle atau wafel di rumah biar lebih hemat? Yang kamu butuhkan adalah cetakan wafel rumahan agar bisa membuat sendiri kapan saja. Alat pemanggang sekaligus cetakan wafel ini juga sekaligus berfungsi sebagai alat pemanggang croffle. Jadi kamu tak perlu ragu untuk memiliki cetakan pembuat hidangan sarapan dan juga sekaligus dessert ini. Sebelum membelinya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak salah dalam memilih jenis cetakan wafel, salah satunya adalah tentu memilih sesuai dengan kebutuhan.

Rupa-rupa Cetakan Wafel

Ada beberapa jenis cetakan wafel yang berada di pasaran. Bentuk kotak seperti Belgian waffle, bentuk bulat, atau bentuk hati seperti pada kue bapel (wafel a la Indonesia). Nah, sebelum check out di marketplace favorit kamu, pastikan sudah membaca deskripsi alat pembuat wafel dengan teliti. Perkuat juga alasan kamu dengan menyimak testimoni dari mereka yang sudah pernah membeli.

Alat pembuat waffle.
Cetakan waffle komersial untuk usaha. (Foto: Shutterstock)
  • Cetakan wafel komersial, yaitu alat pembuat wafel elektrik yang umumnya digunakan di restoran atau gerai penyaji wafel. Ukuran keseluruhan cetakan lebih besar, kokoh, dan sengaja didesain untuk memproduksi wafel secara terus menerus. Memiliki penghantar panas yang baik, cetakan wafel komersial biasanya menyerap energi listrik yang jauh lebih besar ketimbang versi rumahan. Gunakan waffle maker jenis ini bila kamu ingin menggunakannya untuk berbisnis kuliner.
  • Cetakan wafel elektrik rumahan. Alat pembuat wafel ini memiliki daya listrik berbeda-beda. Semakin besar daya listrik, kemampuan cetakan untuk panas juga lebih cepat. Sebelum membeli, sesuaikan daya listrik waffle maker dengan kesediaan daya listrik di rumah.

    Cetakan waffle atau waffle pan.
    Cetakan waffle flip. (Foto: Shutterstock)
  • Cetakan wafel flip atau wajan cetakan wafel dengan handle atau gagang untuk membolak-balikkan wajan ini digunakan di atas kompor sehingga tak membutuhkan tegangan listrik. Panaskan cetakan atau wajan terlebih dahulu sebelum adonan wafel dituang. Material cetakan wafel flip bervariasi dan disertai dengan lapisan antilengket. Meski begitu, cara menggunakan wajan wafel flip tak semudah dengan versi elektrik, kamu wajib menyesuaikan besar kecilnya api kompor yang digunakan untuk mendapat hasil wafel yang sempurna. Semakin tebal dan berat bobot wajan wafel tersebut, maka biasanya adonan wafel tak mudah gosong berkat. Dengan uji coba beberapa kali, kamu bisa mengenali besar kecilnya api kompor untuk membuat wafel yang kematangan dan warna kuning kecokelatan yang sempurna. Pillih handle atau gagang wajan dengan jepitan agar  digunakan untuk membolak-balikkan wajan wafel. Kalau kebetulan kamu kurang puas dengan hasil akhir dari cetakan yang dipanaskan di atas kompor ini, kamu bisa membeli alas panci anti gosong yang banyak dijual di pasaran. Terbuat dari material logam berbentuk bulat dan datar, membuat panas dari api kompor tak langsung mengenai cetakan agar wafel tak mudah gosong.
    cetakan waffle bentuk hati
    Cetakan waffle berbahan silikon. (Foto: Shutterstock)

     

  • Cetakan wafel silikon yang rupa dan cara kerjanya seperti loyang silikon pada umumnya, yaitu adonan wafel dituang ke dalam cetakan silikon dan dipanggang hingga matang dalam oven. Alat ini cenderung praktis dan ekonomis namun hasil akhirnya tak segaring bila menggunakan wajan atau cetakan elektrik dan flip.

Tips Merawat Cetakan Waffle

Supaya alat pencetak wafel tetap bebas lengket dan tahan lama, wajib hukumnya untuk menggunakan sekaligus membersihkannya dengan baik dan benar. Membersihkan waffle maker dengan cara yang salah bisa berpotensi merusak lapisan antilengketnya. Berikut tips seputar merawat waffle maker dimulai dari penggunaan hingga cara membersihkan dengan benar.

  • Panaskan cetakan wafel terlebih dahulu sebelum adonan dituang. Dengan begitu warna wafel matang lebih menarik sekaligus mencegah adonan lengket di permukaan cetakan.
  • Gunakan tusuk satai atau spatula yang tidak berpotensi menggores permukaan cetakan sebagai alat bantu untuk membalikkan atau mengambil wafel matang.
  • Setelah selesai digunakan diamkan hingga tidak panas. Hindari menyiram air atau menuang air disaat masih panas karena akan membuat lapisan antilengket cetakan jadi tidak awet.
  • Gunakan sikat gigi lembut atau kain untuk menghilangkan sisa adonan yang menempel pada cetakan.
  • Untuk sisa adonan yang sulit dibersihkan, panaskan kembali cetakan dan lumuri permukaannya dengan minyak. Saat sisa adonan sudah mulai panas dan melunak, ambil atau singkirkan sisa adonan tersebut menggunakan tisu dapur atau serbet.
  • Untuk bagian luarnya, gunakan serbet yang sudah dibasahi dengan air sabun untuk membersikan noda. Akhiri dengan mengelapnya menggunakan serbet yang dibasahi air bersih. Bisa juga menggunakan cairan pembersih yang memiliki tanda food grade pada kemasan.
  • Keringkan cetakan wafel dengan kain atau tisu dapur sebelum disimpan.

Yuk, mulai bikin sendiri croffle dan wafel di rumah dengan cetakan yang tepat! Sajikan sebagai menu sarapan, atau dessert ditemani Wall’s Ice Cream. Selain cita rasa manis, kue ini  juga bisa kamu sajikan sebagai hidangan gurih dengan tambahan ayam goreng, beef bacon, smoked beef, telur, dan sosis.

Artikel terbaru