Apa yang terlintas dalam benak saat mendengar kata Cirebon? Julukan Kota Udang, atau bahkan sudah merambah ke aneka makanan khas Cirebon yang rasanya bikin rindu? Kota yang terletak di jalur Pantura ini merupakan kota yang terdiri dari perpaduan banyak budaya, yaitu Jawa, Sunda, Arab, Tiongkok, hingga Eropa berbaur menjadi satu menjadi peradaban unik yang sulit ditemui di daerah lain. Salah satu percampuran budaya ini jelas tercermin pada sajian kulinernya.

Banyak makanan khas Jawa Barat adalah yang berasal dari kota Cirebon. Sebut saja nasi lengko yang khas dengan penggunaan tahu dan tempenya yang digoreng kering atau nasi jamblang yang menggunakan daun jati sebagai alasnya. Tentunya salah satu makanan pokok khas Jawa Barat adalah yang berbahan dasar nasi.

Kemudian ada empal gentong dengan kuahnya yang legit berpadu dengan aneka daging dimasak dalam periuk tanah liat, serta mie koclok dengan kuah putihnya yang gurih. Terakhir, ada tahu gejrot dengan citarasa pedas manis yang pas untuk camilan di sore hari. Tak perlu jauh ke luar kota, kalo bisa menciptakan makanan khas Cirebon ini di rumah.

Sederhana namun kaya rasa dan juga warna. Ya, inilah nasi lengko makanan khas Cirebon! Dibuat dari paduan tahu dan tempe goreng yang dicampur bersama mentimun serta bumbu kacang ini ternyata tepat bila disandingkan dengan nasi. Jangan lupa untuk sajikan bersama pelengkap daun kemangi untuk memperkaya rasa. Meskipun bahannya begitu sederhana, jangan coba main-main dengan rasa dan kandungan gizinya yang wah!

Makanan khas Cirebon lainnya yang bikin rindu adalah nasi jamblang yang asalnya dari sebelah barat kabupaten Cirebon. Ciri khas dari sajian ini selain menggunakan daun jati sebagai alas makan, juga beragam menu yang tersaji secara presmanan.

Satu menu yang menjadi ikon dari nasi jamblang ini adalah balakutak hideung, yaitu cumi-cumi berkuah hitam kental yang dimasak dengan tintanya. Kalau dilihat dari tampilannya seperti biasa-biasa saja, tapi tunggu sampai mencoba rasanya, wah pasti ketagihan! Untuk meminimalisir rasa amis, tambahkan jahe, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk saat memasaknya.

Siapa yang tak kenal sajian satu ini? Kalau ditanya makanan khas Jawa Barat adalah yang selalu bikin rindu. Kalau dari Cirebon, empal gentong pastilah masuk dalam daftar. Mengapa dinamakan demikian adalah karena makanan ini dahulunya dimasak menggunakan kayu bakar dan menggunakan gentong, lho. Tak heran jika sajian yang dulunya dijadikan sebagai salah satu media syiar ini punya rasa yang istimewa dan agak mirip gulai.

Kuahnya yang kaya dan rasanya yang begitu khas memang terasa mewah dan menyenangkan. Apalagi di dalamnya terdapat daging sapi yang berlimpah. Disajikan dengan lontong, daun bawang, jeruk nipis, dan jangan lupa tambahan daun kucai yang bisa menambah kelezatan rasa.

Sebagai salah satu hidangan ikonik kota Cirebon, yang satu ini punya cita rasa lezat yang sulit dilupakan. Tahukah bahwa akronim ‘koclok’ berasal dari ‘Mie Khasnya Orang Cirebon yang Lebih Oke’, atau ada juga yang menyebut ‘koclok’ itu di Cirebon itu artinya ‘goyang’? Apapun anekdotnya, proses pembuatan mie koclok mengharuskan ia digoyang atau dikocok terlebih dahulu sebelum disajikan dalam mangkok. Unik, bukan?

Kalo soal rasa, sajian ini bisa dibilang punya rasa yang komplet. Mie koclok menggunakan mie basah yang lembut dan kenyal, berpadu dengan kuah kental yang gurih dan sedikit asin. Makin ngeunah kalau kata orang Sunda, karena disajikan dengan suwiran ayam serta telur rebus di atasnya. Membayangkannya saja sudah nikmat, apalagi saat menyantapnya!

Berbeda dari saudara-saudaranya yang sudah kita bahas di atas, makanan khas Cirebon yang satu ini mungkin bisa masuk ke dalam kategori camilan. Punya rasa manis, gurih, pedas, atau bahkan sangat pedas sekaligus, sehingga menjadikannya unik.

Kudapan yang satu ini dibuat dari tahu kopong berukuran kecil yang sudah dipotong, kemudian disiram dengan kuah khas tahu gejrot serta bumbu pedas gurih yang terbuat dari bawang putih, bawang merah, serta cabai rawit. Jangan lupa pakai Bango Kecap Manis supaya rasanya makin otentik.

Uniknya, penyajian tahu gejrot selalu menggunakan piring gerabah kecil berwarna hitam. Konon, piring inilah yang mempengaruhi cita rasa pada tahu gejrot. Sugesti, tapi rasanya tidak afdal kalau disajikan dengan wadah plastik ataupun dibungkus dan dibawa pulang, bukan?