Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa banyak masakan Korea yang menggunakan bahan makanan yang berasal dari Barat? Salah satu hidangan terkenal yang banyak menggunakan bahan-bahan asing adalah resep Budae Jjigae. Di balik masakan yang menggoda tampilannya ini, ternyata ada sebuah cerita yang mewakili fenomena tersebut. Ikuti bahasannya dulu, yuk, sebelum mulai memasak!
Berawal dari Peperangan
Kalau bicara soal pengaruh kuliner asing, Semenanjung Korea sudah sejak lama menyerap warisan kuliner berbagai negara tetangganya sejak abad pertengahan hingga awal abad ke 20. Satu contoh kecil adalah hidangan Kimbap atau Gimbap yang konon terinspirasi dari Norimaki khas Jepang. Tak lama setelah Perang Dunia kedua berakhir, maka dimulailah Perang Korea yang berlangsung dari 1950 hingga 1953, sebuah rentang waktu dimana kehadiran Amerika Serikat begitu terasa bagi masyarakat Korea Selatan.
Setelah perang selesai, bencana kelaparan masih melanda. Hal ini mendorong warga Korea Selatan untuk berkreasi menggunakan pasokan ransum makanan yang didapat dari Amerika Serikat. Pada momen inilah Korea berkenalan dengan daging olahan, keju, ayam goreng, mayones, dan banyak lainnya. Sehingga untuk para fans makanan Korea kekinian, pastinya bisa menyaksikan jelas mengapa banyak masakan dari sana yang bergaya fusion. Berawal dari sebuah bencana kemanusiaan, maka bangkitlah budaya kuliner Korea yang kini justru dikenal oleh dunia.
Kembali ke Budae Jjigae
Budae berarti tentara, dan jjigae berarti sejenis sup yang kental. Mengapa ada kata “tentara” di sana? Nah, kalau merujuk cerita di atas dan melihat komponen bahan dari Budae Jjigae, maka muncullah istilah budae-gogi yang diartikan kurang lebih sebagai ‘ransum daging markas tentara’. Sehingga bisa dipastikan kalau budae jjigae aslinya menggunakan banyak produk olahan. Misalnya saja sosis, ham, baked beans, dan satu merek daging kalengan asal Amerika Serikat.
Namun dalam perkembangannya, budae jjigae juga menampilkan aneka macam sayuran, buah nanas, keju, hingga mi instan, makaroni, tteok, dan beragam bahan lainnya. Banyak nilai kebersamaan yang bisa didapat dari sebuah hidangan komunal yang disajikan dalam sebuah panci besar ini. Topping-nya yang bermacam dan berwarna memang mengundang selera siapapun yang melihatnya. Masakan yang dahulunya berawal dari keterbatasan, kini bisa dikreasikan menjadi berbagai macam bentuk dan bahan.
Maka sudah selayaknya kalau pengalaman menikmati budae jjigae haruslah dilakukan bersama keluarga atau teman-teman tercinta, diiringi gurau dan senda tawa, dan ini menjadikan suasana lebih hangat bermakna. Kini, waktunya kamu untuk mencoba membuatnya di rumah dengan menggunakan resep dari Masak Apa Hari Ini. Yuk, mari belanja bahan-bahannya dan mulai memasak!
Bahan
Kuah
Isi
Cara membuat
Kuah: Panaskan minyak dalam wajan atau panci shabu-shabu, tumis daun bawang dan bawang putih hingga harum. Masukkan gochujang dan gochugaru, aduk rata. Tuang air, garam, gula pasir, dan Royco Kaldu Sapi, masak hingga mendidih. Matikan api.
Tata tahu, daging sapi, garaetteok, odeng, kimchi, jamur enoki, jamur shimeji, dan wortel secara melingkar atau berselang-seling mengelilingi panci.
Beri ramyeon, telur, dan keju cheddar di bagian tengahnya. Masak di atas api sedang hingga semua bahan matang. Angkat. Sajikan.
Terakhir, pastikan untuk mampir ke Instagram Masak Apa Hari Ini dan dapatkan inspirasi menarik lainnya seputar dunia memasak!