4 Jenis Dimsum Ini Sering Kita Temui di Restoran, Apakah Perbedaannya?
Para penggemar masakan Peranakan tentu tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Dimsum sejak dahulu dikenal sebagai hidangan pendamping minum teh (yum cha) dan hingga hari ini menjadi pengalaman tersendiri saat menikmatinya. Beraneka jenis dimsum yang disajikan di atas meja makan sepertinya terlalu menggoda untuk dilewatkan begitu saja. Sehingga jangan heran kalau bertumpuk banyak meja makan yang menumpuk wadah bambu saat menikmati dimsum untuk brunch seperti layaknya makan all-you-can-eat.
Tradisi dimsum yang sudah ada sejak abad 10 silam ini begitu berwarna, sehingga tak heran kalau konon katanya sudah ada hingga 1,000 jenis dimsum yang pernah dibuat. Sebuah restoran rata-rata memiliki belasan hingga puluhan jenis yang bisa kita pilih. Nah, apa saja di antaranya yang paling terkenal? Kita bahas satu per satu, yuk!
1. Hakao, jenis dimsum yang biasa jadi rebutan
Biasa dikenal juga dengan istilah haukau atau har gow, kulitnya dibentuk seperti bulan dengan banyak lipatan penutupnya. Teksturnya lembut dan semi-transparan dengan isian udang yang telah dikupas. Saking legendarisnya, hakao adalah salah satu dari empat jenis dimsum yang paling terkenal dan diberikan julukan The Four Heavenly Kings.
Butuh keahlian tinggi dalam membuatnya. Misalnya kulitnya harus cukup kokoh namun lembut saat dinikmati dan tidak hancur saat dicapit sumpit. Untuk seorang ahli, ia harus sanggup membuat 7-10 lipatan penutup. Selain itu, hakao berkualitas tidak menempel pada kertas pelapis wadah bambu saat dikukus. Kemudian, hakao juga terasa berisi sehingga rasanya sungguh memuaskan.
2. Siomay, jenis dimsum yang paling terkenal
Siapa yang tidak mengenal siomay? Ternyata ia adalah bagian paling vital dari seluruh hidangan dimsum. Saking terkenalnya, siomay di Indonesia juga tampil dalam berbagai hidangan lain. Misalnya saja sebagai temannya batagor ataupun hidangan baso tahu kalau orang Bandung biasa menyebutnya. Orang Jakarta biasa menyebutkan hidangan kukusan kentang, tahu, siomay, kol, dan pare yang dilumuri dengan bumbu kacang dan kecap ini sebagai siomay!
Sebagai bagian dari dimsum, siomay sendiri bisa menggunakan berbagai macam protein sebagai isiannya. Meskipun dimsum dikenal sebagai hidangan khas Kanton, kehadiran siomay juga bisa ditemukan di berbagai wilayah kuliner lainnya di China.
3. Xiao Long Bao, cara menikmatinya paling berbeda
Dari bentuknya, pasti kita akan teringat akan bakpao atau baozi, namun ukurannya lebih kecil. Biasanya xiao long bao disajikan dalam nampah bambu kukusan dan terdiri dalam jumlah cukup banyak. Namun menikmatinya perlu berhati-hati karena xiao long bao berisikan sup!
Isian selain sup bisa berupa daging, udang, kepiting, ataupun sayuran. Cara menikmatinya sungguh unik. Letakkan satu buah xiao long bao di atas sendok bebek, sobek sedikit dengan sumpit, dan biarkan supnya keluar untuk memenuhi sendok. Lanjutkan dengan menikmati selagi hangat!
4. Ceker Ayam, tampil unik dengan rasa gurih
Orang Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ceker ayam. Kerap tampil dalam hidangan bakso ataupun nasi gudeg, ceker ayam juga merupakan salah satu jenis dimsum yang banyak diminati.
Biasanya dimsum ceker ayam harus melalui beberapa proses masak dulu agar cita rasanya lezat. Ada proses menggoreng dan mengukus dulu agar ceker membesar, kemudian baru dimarinasi dengan aneka bumbu kacang khas beserta gula. Hasilnya, ceker ayam terasa berisi, manis, gurih, dan bawaannya ingin tambah terus!
Tentunya empat jenis dimsum ini belum mewakili keluarga yang begitu besar. Masih banyak jenis lainnya yang akan kita bahas di kemudian hari. Bagaimana dengan empat jenis ini? Tentunya favorit semua, bukan? Sempatkan untuk menikmatinya bersama keluarga di akhir pekan!
