Saat memasak hidangan seperti capcay, tentunya ada beberapa sayuran yang hanya dimanfaatkan sebagian saja. Misalnya brokoli, yang umumnya hanya dipakai bagian kepala bunganya saja (floret). Lalu, kita kemanakan sisa bagian lainnya? Jawabannya pasti dibuang. Padahal, di balik kebiasaan yang tampak remeh ini ternyata bisa mengakibatkan jumlah sampah makanan semakin banyak. Semestinya, kita semua mampu untuk menerapkan zero waste dalam rumah tangga kita.

Menurut Economist Intelligence Unit pada tahun 2017, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil food waste atau limbah makanan tertinggi di dunia. Dalam laporan tersebut, rata-rata orang Indonesia membuang sisa makanan sekitar 300 kilogram setiap tahunnya atau setara dengan bantuan pangan untuk 28 juta orang miskin di negeri ini! Keprihatinan terhadap tingginya jumlah sampah inilah yang menggugah sebuah tren positif – zero waste cooking!

Zero waste cooking adalah memanfaatkan semua bagian dari bahan-bahan makanan seoptimal mungkin hingga tidak ada yang terbuang. Kalaupun terbuang, itu adalah bagian yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi dan jumlahnya sedikit. Hal ini berlaku tak hanya pada sayuran saja, tapi juga pada protein hewani. Misalnya seperti tulang ayam atau tulang sapi yang masih bisa diolah kembali menjadi kaldu. Bahkan kita bisa mengolah menjadi pet food atau lainnya.

Untuk menjalankan prinsip zero waste cooking memang membutuhkan keteguhan dan konsistensi. Juga, kita harus pintar dalam mencari ide resep masakan dan niat ketika mengolahnya. Tapi tenang, karena tugas yang satu ini akan dibantu oleh Tim MAHI yang andal dalam mengolah berbagai bahan makanan. Misalnya beberapa resep berikut ini!

Konsep zero waste sebenarnya adalah gaya hidup dengan prinsip pemanfaatan ulang (reuse) agar tidak ada sisa dari makanan yang berakhir di tempat pembuangan. Untuk resep pertama, kita bisa membuat aneka sayuran sisa menjadi sebuah camilan yang digandrungi sejuta umat. Ya, apalagi kalau bukan bakwan sayuran!

Pencinta aneka sayuran pastinya meringis jika melihat ada setumpuk aneka sayuran sisa salad dan langsung terpikir untuk mengolahnya menjadi menu yang cocok untuk segala suasana. Bakwan goreng pas sebagai menu pendamping dari pagi hingga malam ataupun untuk camilan saja. Sesaat setelah digoreng, bisa langsung dinikmati selagi hangat, diguyur dengan kuah bumbu kacang, ataupun dicocol Jawara Saus Sambal. Inilah yang kita sebut #ResepLezatAntiSisa !

Mungkin itulah ujaran sang ibu yang sering kita dengar waktu kecil jika nasi yang kita makan tidak habis. Sejak dulu, orang tua kita pun mengajarkan agar kita bisa memanfaatkan bahan pangan ini sebaik mungkin karena melihat betapa besar jerih payah para petani. Bila benar-benar tersisa sekalipun ternyata bisa kita siasati, lho! Nasi sisa bisa diolah menjadi sajian favorit sejuta umat, yaitu nasi goreng!

Kunci dari kelezatan sajian ini adalah dari nasi sisa yang pera dan aneka bumbu dasar, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, dan sedikit terasi. Soal topping, silakan tambahkan sesuka hati dengan aneka bahan yang tersedia di kulkas, ya!

Tak hanya dagingnya saja yang bisa dimanfaatkan, tulang ayam ataupun sapi juga bisa diolah kembali menjadi kaldu lezat yang sehat, lho! Tak hanya dipadukan dengan bahan makanan lain dan menjadi sebuah hidangan lezat, kaldu juga mengandung mengandung banyak nutrisi.

Caranya sangat mudah, aneka tulang yang telah dimanfaatkan dagingnya diolah dengan berbagai bumbu dan sayuran aromatik. Nah, cara ini juga sangat pas dengan konsep zero waste cooking yang bisa memanfaatkan segala sisa sayuran yang ada. Ketika nanti sudah jadi, kaldu ini bisa disimpan dalam freezer dan tahan hingga 5 bulan. Saat ingin menggunakan, cukup dihangatkan dan diolah kembali.

Salah satu kelebihan zero waste cooking adalah membantu kita untuk berhemat adalah dengan cara mengawetkan makanan secara alami. Seperti teknik quick pickling atau biasa kita kenal dengan acar serbaguna yaitu berupa sayuran yang diawetkan dalam larutan cuka, air, dan garam lalu disimpan dalam kulkas. Acar ini memiliki rasa yang tidak terlalu masam dan bisa dinikmati tanpa harus menunggu berlama-lama.

Ternyata, menerapkan konsep hidup zero waste cukup menarik, bukan? Selain membuat kita menjadi seorang yang kreatif dalam melestarikan lingkungan, cara ini juga bisa membuat kita berhemat karena memanfaatkan segala sesuatu dengan optimal. Yuk, mulai dari sekarang kita rajin garap leftover recipe dan terapkan gerakan ini agar turut membantu menjaga kelestarian bumi ini.