Tips Belanja Sayur Online Hemat dan Lebih Efisien di Dapur

Sebagai seorang yang hobi memasak, apakah kamu lebih sering belanja sayur online ketimbang membeli langsung di pasar atau supermarket? Memenuhi kebutuhan dapur tanpa harus keluar rumah memang lebih mudah karena hemat waktu, bahan bakar, sekaligus hemat energi. Ini salah satu alasan yang menjadikan aplikasi belanja sayur online semakin diminati. Apalagi ditambah dengan penawaran bebas ongkos pengiriman dan potongan harga yang bikin konsumen tergiur dan jadi kalap belanja, padahal belum tentu semua sayur, daging, hingga buah-buahan tersebut diolah hingga habis.

Supaya hal ini tidak terus menerus terjadi, Masak Apa Hari Ini ingin berbagi tips belanja sayur online supaya lebih hemat, efisien, dan tak ada yang layu atau busuk sebelum diolah. Dimulai dari merancang menu dan membuat daftar belanja, hingga bagaimana memasak secara bijak agar tak ada yang terbuang dan berujung pada pemborosan.

Belanja sayur secara online memang sangat praktis. Namun, beda dengan jika kamu membeli langsung di supermarket atau tukang sayur, kamu harus menunggu setidaknya beberapa saat sampai barang belanjaanmu sampai. Itulah mengapa ada beberapa tips yang harus kamu perhatikan agar proses transaksi online kamu terasa nyaman.

Merencanakan daftar menu makanan keluarga untuk jangka waktu tertentu misalnya selama 3 hari atau hingga seminggu bisa membantu memudahkan kamu untuk membuat daftar sekaligus menghemat ongkos kirim agar tak perlu bolak-balik berbelanja. Biasakan membuat menu diawali dengan mengolah sayuran berdaun atau jamur segar yang cenderung cepat layu. Misalnya tumis kangkung, cap cay sayuran, atau tumis jamur sebagai menu pertama ketika belanjaan kamu sudah datang.

Pada beberapa aplikasi belanja sayur, jumlah bahan disediakan per kilo sehingga harga cenderung lebih murah. Meski begitu, kamu wajib belanja bijak dan menghindari sikap impulsif hanya karena harganya lebih murah padahal belum tentu akan diolah semuanya. Hindari juga tergiur diskon besar pada bahan segar tertentu ketika kamu justru tak punya banyak waktu untuk memasak. Bisa-bisa keburu layu atau busuk sebelum sempat dimasak. Sayang, kan?

Labu siam, kentang, tomat, terong, wortel, kol, buah naga, apel, adalah sederet daftar sayur dan buah yang bisa disimpan lama. Bila kamu termasuk pelanggan yang suka berbelanja mingguan, kamu bisa memilih jenis sayur atau buah-buahan yang awet disimpan. Pilih juga ikan atau daging dalam keadaan beku untuk dijadikan stok lauk dalam freezer.

Selagi bahan bumbu dasar seperti bawang merah, bawang putih, jahe, serai, lengkuas, dan lainnya segar, segera racik bumbu dasar untuk kebutuhan memasak. Misalnya bumbu dasar putih (untuk masakan opor, semur, atau soto) atau bawang putih yang dihaluskan untuk segala jenis hidangan tumis praktis. Selain cita rasa masakan dari bumbu yang masih segar tentu lebih sedap, meracik bumbu siap masak akan memangkas durasi memasak berikutnya di dapur.

Cara ini juga ampuh untuk mencegah bumbu dapur keburu layu. Bila tak punya waktu, selalu sediakan Bango Bumbu Kuliner Nusantara di rumah yang akan membantu kamu memasak soto, tongseng, atau nasi goreng untuk hidangan sahur dengan kilat.

Salah satu trik lain untuk mencegah terjadi food waste dari rumah. Padukan bahan-bahan sisa menjadi masakan baru yang tak kalah enak. Misalnya sayuran sisa menjadi okonomiyaki, tahu isi, atau bakwan sayuran. Jadi lebih hemat dan menunda waktu belanja berikutnya, kan?

Secara tak sadar kamu suka belanja sayur secara berlebihan dan mungkin takkan habis diolah bila Terkadang hal ini sulit dihindari atau malah diUntuk sayuran yang cepat berubah warna seperti brokoli atau buncis, perpanjang umur simpannya dengan membuat frozen veggies. Rebus dalam air mendidih hingga setengah matang, kemudian segera rendam dalam air es. Tiriskan dan simpan dalam freezer. Jadi, deh, persediaan sayur praktis untuk kamu yang super sibuk.